Tokoh-Tokoh Musik Klasik
1. Johann Pachelbel
Johann Pachelbel (Nürnberg, 1 September 1653 – 9 Maret 1706) adalah seorang komponis Barok berkebangsaan Jerman. Ia banyak menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan sumbangsihnya terhadap perkembangan musik klasik menempatkannya sebagai salah satu komponis zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling terkenal adalah Kanon dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain itu, beberapa karya lainnya yang terkenal adalah Chaconne dalam F minor, Toccata dalam E minor untuk organ, dan Hexachordum Apollinis, sekelompok variasi keyboard.
2. George Friedrich Händel
George Friedrich Händel, (Halle, 23 Februari 1685 – London, 14 April 1759) adalah sebuah
seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di
Britania Raya. Dia dianggap sebagai pencipta terkemuka dalam musik concerti grossi, opera dan
oratorio. Contoh karyanya yang terkenal adalah Water Music, Fireworks Music dan oratorio
Messiah. Dia dianggap sangat berpengaruh bagi banyak komponis yang hidup sesudahnya, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.
George Friedrich Händel, (Halle, 23 Februari 1685 – London, 14 April 1759) adalah sebuah
seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di
Britania Raya. Dia dianggap sebagai pencipta terkemuka dalam musik concerti grossi, opera dan
oratorio. Contoh karyanya yang terkenal adalah Water Music, Fireworks Music dan oratorio
Messiah. Dia dianggap sangat berpengaruh bagi banyak komponis yang hidup sesudahnya, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.
3. Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach (Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 – 28 Juli 1750) adalah seorang komponis
Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan juga untuk orkestra. Tapi, selain tu,
Bach juga menguasai terompet dan biola. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto.
4. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart (Salzburg, 27
Januari 1756 – Wina, Austria, 5 Desember 1791)
adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah
satu dari komponis musik klasik Eropa yang
terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu)
termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik
simfoni, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya
adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart
dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya
musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-
Verzeichnis. Mozart, dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan
tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Sewaktu berumur empat
tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan
improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis
komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara
lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet.
5. Ludwig Van Beethoven
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal.
Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya.
6. Niccolò Paganini
Niccolò (atau Nicolò) Paganini, (Genoa, 27 Oktober 1782 – Nice, 27 Mei 1840) adalah seorang pengarang musik serta pemain biola, viola, dan gitar dari Italia. Ia adalah salah seorang virtuoso biola paling terkenal, dan disebut-sebut sebagai salah satu pemain biola terhebat yang pernah hidup, dengan intonasi musik yang sempurna dan teknik yang tiada duanya. Biola yang dipakai Paganini dikenal sebagai Cannone Guarnerius, nama yang diberikan Paganini untuk mencerminkan suara 'cannon' yang dikeluarkannya. Senarnya hampir berada pada satu permukaan datar, kebalikan dari semua biola yang lain dimana senarnya membentuk satu lengkungan untuk menghindari menggesek senar yang lain. Dengan demikian Paganini dapat memainkan tiga bahkan empat senar secara mudah pada biolanya.
Paganini mampu memainkan tiga oktaf di empat senar biola dalam satu jangkauan tangan, suatu kemampuan yang nampaknya tidak masuk akal dengan standar masa kini. Teknik penjariannya, seperti bermain harmoni dengan dua senar, bermain oktaf (dan interval kesepuluh) paralel, dan petikan dengan tangan kiri, dianggap hampir tidak mungkin dilakukan lagi pada zaman ini namun hanyalah sebagai latihan rutin untuk mengaspirasi pemain biola. Kemampuan teknik bermain biola setinggi itu hanya bisa dilakukan oleh segelintir pemain
seperti Joseph Joachim dari Austria dan Eugène Ysaÿe dari Belgia. Paganini juga merupakan ahli gitar, ia telah menulis lebih dari 200 musik untuk gitar. Kesehatannya mulai menurun setelah ia didiagnosis penyakit kanker tenggorokan. Penyakitnya membuatnya kehilangan kemampuan berbicara, namun ia tetap bermain biola hingga akhir hayatnya. Malam terakhir sebelum kematiannya dikatakan bahwa ia masih berusaha bermain biola secara tidak
sadar. Ia meninggal di Nice pada 27 Mei 1840.
Johann Sebastian Bach (Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 – 28 Juli 1750) adalah seorang komponis
Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan juga untuk orkestra. Tapi, selain tu,
Bach juga menguasai terompet dan biola. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto.
4. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart (Salzburg, 27
Januari 1756 – Wina, Austria, 5 Desember 1791)
adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah
satu dari komponis musik klasik Eropa yang
terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu)
termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik
simfoni, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya
adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart
dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya
musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-
Verzeichnis. Mozart, dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan
tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Sewaktu berumur empat
tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan
improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis
komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara
lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet.
5. Ludwig Van Beethoven
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal.
Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya.
6. Niccolò Paganini
Niccolò (atau Nicolò) Paganini, (Genoa, 27 Oktober 1782 – Nice, 27 Mei 1840) adalah seorang pengarang musik serta pemain biola, viola, dan gitar dari Italia. Ia adalah salah seorang virtuoso biola paling terkenal, dan disebut-sebut sebagai salah satu pemain biola terhebat yang pernah hidup, dengan intonasi musik yang sempurna dan teknik yang tiada duanya. Biola yang dipakai Paganini dikenal sebagai Cannone Guarnerius, nama yang diberikan Paganini untuk mencerminkan suara 'cannon' yang dikeluarkannya. Senarnya hampir berada pada satu permukaan datar, kebalikan dari semua biola yang lain dimana senarnya membentuk satu lengkungan untuk menghindari menggesek senar yang lain. Dengan demikian Paganini dapat memainkan tiga bahkan empat senar secara mudah pada biolanya.
Paganini mampu memainkan tiga oktaf di empat senar biola dalam satu jangkauan tangan, suatu kemampuan yang nampaknya tidak masuk akal dengan standar masa kini. Teknik penjariannya, seperti bermain harmoni dengan dua senar, bermain oktaf (dan interval kesepuluh) paralel, dan petikan dengan tangan kiri, dianggap hampir tidak mungkin dilakukan lagi pada zaman ini namun hanyalah sebagai latihan rutin untuk mengaspirasi pemain biola. Kemampuan teknik bermain biola setinggi itu hanya bisa dilakukan oleh segelintir pemain
seperti Joseph Joachim dari Austria dan Eugène Ysaÿe dari Belgia. Paganini juga merupakan ahli gitar, ia telah menulis lebih dari 200 musik untuk gitar. Kesehatannya mulai menurun setelah ia didiagnosis penyakit kanker tenggorokan. Penyakitnya membuatnya kehilangan kemampuan berbicara, namun ia tetap bermain biola hingga akhir hayatnya. Malam terakhir sebelum kematiannya dikatakan bahwa ia masih berusaha bermain biola secara tidak
sadar. Ia meninggal di Nice pada 27 Mei 1840.
0 komentar:
Posting Komentar